Minggu, 15 April 2018

Berita punahnya perminan tradisional


Narasumber, Suhartoyo HW
Budayawan Bangkalan


    permainan tradisioanal mulai terkikis dengan munculnya permainan-permainan moderen seperti game online, play station dan lain sebagainya. Padahal permainan-permainan tersebut hanya dan menjenuhkan, anak di tuntut untuk mematuhi aturan di game online tersebut. permainan itupun tidak menghasilkan efek baik bagi tubuh, karena game online hanya mengerakkan tanggan dan mata, tidak jasmani secara keseluruhan. Berbeda dengan permainan tradisional seperti gobak sodor, dakon, dan petak umpet, permainan itu memggerakkan semua anggota tubuh, sehingga badan menjadi kuat dan sehat.
    Menurut "Suhartoyo HW" bapak yang udah berumur lebih dari 50 tahun ini, mengatakan bahwa zaman dahulu itu sangat sederhana dalam membuat permainan, misalnya seperti manfaat kulit jeruk bali yang di sulap menjadi miniatur mobil dan potongan bambu bekas di buat miniatur senapan, sehingga memiliki nilai keterampilan yang cukup tinggi. Bapak Suhartoyo juga mengatakan anak pada zaman sekarang ini jika di nilai dari segi keterampilannya lebih terampil anak zaman dahulu, generasi sekarang cenderung lebih tertarik akan hal yang berbau gawai, sedangkan generasi yang terdahulu cenderung akan kemahiran untuk membuat permainan sendiri dengan alat dan bahan seadanya.
    Di zaman dahulu sering kita dengar permainan tradisional seperti petak umpet, mungkin permain ini tidak asing lagi bagi kita yang pernah mendengar bahkan memainkannya, permainan ini adalah permain jasmani secara keseluruhan bagi saya, karena lebih banyak mengunakan gerak anggota tubuh dari kaki dan anggota tubuh lainnya. Seperti pula permainan kejar kejaran yang tidak kala serunya, karena permainan ini sangat banyak menguras tenaga.
    Jadi adanya teknologi yang menyababkan banyaknya permainan yang dapat di unduh secara geratis, menyebabkan perkembangan pesikologi anak menjadi lebih mengutamakan hal yang instan. Dapat di lihat dari kebiasaan anak anak zaman sekarang yang pada setiap harinya tidak lepas dari gawai, sehingga orang tua pada zaman sekarang membuat pribahasa yaitu " anak zaman sekarang berguru pada gawai ". artinya semua hal yang di lakukan pada setiap harinya di selesaikan dengan kecahgihan teknologi yang di suguhkan gawai tersebut. Sehingga dapat di simpulkan bahwa munculnya gawai pada era saat ini lebih banyak memunculkan hal yang negatif bagi anak, karena dapat menghapus permainan tradisional yang sebenarnya harus di lestaraikan agar anak cucu kita dapat menikmatinya.
( Kiki/Uyun )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar